Jika ada bagian fisika yang menggetarkan jiwa saya, itu adalah teori elektrodinamika.
Gara-gara elektrodinamika inilah saya memutuskan untuk berhenti di dunia industri dan kembali ke bangku kuliah.
Saat itu seorang teman memberikan hadiah ulang tahun ke-24 untuk saya sebuah buku berjudul “Surely You Are Joking, Mr. Feynman”, sebuah buku biografi tidak resmi dari Richard Feynman, genius fisika paling cool sedunia.
Buku “Surely You Are Joking, Mr. Feynman” mengantarkan saya pada buku fisika dasar dari kuliah Feynman di Caltech, “Feynman Lecture on Physics“. Inilah pertama kali saya membaca buku fisika yang aneh, tidak biasanya, selama hidup saya saat itu. Bayangkan, bab pertama buku ini adalah tentang teori atom.
Setelah itu, saya pun membeli sejumlah buku-buku lain hasil karya pemikiran Feynman. Buku Feynman yang paling fundamental bagi saya adalah QED: The Strange Theory of Light and Matter. Buku ini berdasarkan teks kuliah umum Feynman di University of Auckland, Selandia Baru, dengan audien bukan ilmuwan. Penjelasannya menakjubkan, menggetarkan jiwa.
Feynman adalah orang yang memberi sentuhan terakhir pada teori elektrodinamika, menjadi sebuah teori dalam ranah kuantum dan menjadi satu-satunya teori yang paling utuh kita pahami sebagai manusia.
Di Fisika Unair, teori elektrodinamika diajarkan dalam mata kuliah Listrik dan Magnet. Mata kuliah ini berbeban empat sks dan tersedia bagi mereka yang sudah memasuki semester 5.
Pada pertemuan pertama, saya memperkenalkan posisi teori elektrodinamika di antara teori-teori fisika yang lain. Misi pada pertemuan ini hanya satu, memberi tahu peserta kuliah bahwa nyaris semua fenomena dalam kehidupan sehari-hari kita terjadi karena elektron dan cahaya dan dapat dijelaskan oleh teori elektrodinamika.
Bagi para peserta kuliah Listrik dan Magnet 2015: selamat datang di kelas yang akan membahas satu-satunya teori buatan manusia yang paling sempurna saat ini.
Slide presentasi pertemuan pertama dapat diunduh dari taut berikut ini.